skip to main |
skip to sidebar
- siang mulai terkalahkan jingga yang berlari begitu cekatan. udara bara berubah menjadi senja yang berharap terbebas dari baja. manusia berterbangan memecah kehangatan. burung- burung mampu berjalan dengan santai di trotoar sagan yang berkoar. hingar bingar pasar waktu itu tidak merusak pendengaranku. teriakan pedagang, tangisan anak kecil, rong-rongan kendaraan bermotor hanya getir lemah yang membelai telingaku. aku, hatiku, dan jiwaku masi merasa tenang dan nyaman. padahal aku sekarang juga sedang duduk di atas mesin kendaraan, lebih tepatnya duduk di dalam mobil seorang kawan.
- melaju santai melintasi sudut- sudut kota seni yang berhiaskan tulisan aksara jawa. meski tak lancar berbahasa jawa, tapi aku lulus ujian menulis aksara Jawa. Mengapa bisa begitu? menurutku, aksara Jawa terlihat begitu eksotis dengan artisitik lengkungan- lengkungannya. seakan menggambarkan lengkung perjalanan hidup makhluk Tuhan di bumi. jauh dari pasar, suasana makin bisa dinikmati. dengan diiringi musik dari band- band lokal, aku mengelilingi jalan bundar yang mengelilingi propinsi tengah.
No comments:
Post a Comment