dialogku bersama alam...
aku : (terjebak dalam hutan pinus, lebat, hijau, penuh kesejukan, belalang berterbangan dan gajah mengaum lembut)
"cuma ada di sini, cuma hari ini aku bisa tenang"
alam : (meluas mengalahkan lautan)
"siapa dirimu?"
"mengapa beranggapan seperti itu?"
aku : (yang tadinya berdiri tegap, lalu mulai bungkuk karena lelah. entah kenapa bisa lelah padahal udara hutan menyalur semangat..membasmi problema..menantang panas..)
"kehampaan mulai menyeruak"
"aku tidak memiliki persediaan anti virus untuk balik menyerang"
alam : (tertawa lirih hampir menyerupai rintihan..)
"kehampaan apa yang mampu membuatmu kaku?"
aku : (bingung..sebab tak mampu berkata- kata lagi saking lemesnya)
"kehampaan bermuka banyak"
"disini, aku hampa karena sendiri"
"di dunia nyata, aku hampa sebab merasa tak bermakna bagi orang yang aku sayang"
alam : (mendengar namun tetap tak terlalu perduli kepad "Aku")
"kasihan sekali kamu...judul cerita ini harusnya adalah kasih tak terkasih"
"jangan anggap rumit dunia ini"
"dunia imaji atau pu dunia nyata bagiku sama saja"
aku : (semakin tak berdaya)
"iya, sama saja"
"tadinya aku harap berbeda"
alam : ( semakin memandang aneh, namun sedikit tertarik)
"apa yang membuatmu berkhayal seperti itu?"
"bukankah di dunia nyata kamu juga bisa sekaligus masuk ke dalam dunia imajimu?"
"syukuri saja!"
aku : (sudah mulai terserang lunglai..hingga duduk terkulai)
"iya...aku sadar"
"akan semakin tak bermakna jika hanya aku sendiri yang bisa menikmati indahnya sunyi ini"
"kenapa aku tak bisa mengajak kawan- kawanku kemari?"
alam :
"sebab mereka memiliki dunia imajinya sendiri"
"dan kalian semakin menjauh jika terlalu menuruti khayalan kalian"
"...dan akan semakin renggang hidup kalian"
"syukuri saja"
"ikhlaskan perjuangan kalian"
aku : (tak mengerti apa yang di ucapkan alam)
"maksudnya?"
alam : (terbahak- bahak)
"aku mengerti akan kehampaan yang menyebabkan mu ingin lari dari dunia nyatamu"
"bekerja seharian, belajar, berjalan, berlari sekencang- kencangnya namun tak tahu apa yang sedang kau kejar"
"kau ingin kembali bermakna, bagi kehidupanmu, dan juga kepercayaanmu"
"kau tahu mengapa kau bisa sampai disini?"
"aku yakin, tadinya kau pun tak percaya hingga kau benar- benar merasakan sensasi imaji ini"
"coba renungkan lagi..."
aku : (sedikit berpikir dalam kegelisahan)
"aku rasa..aku sedang tertidur lalu bermimpi memasuki dunia imajiku..."
"tapi aku yakin,, sebelum menyentuh tanah ini, aku tak sedikitpun mengantuk"
alam : (sedikit menyungging senyum masam)
"apa kau yakin?"
"perlu kamu tahu, batas antara keduanya sangat tipis. begitu tipis hingga kau tak bisa merasakan perbedaan2nya"
aku : (tertidur)
"(perasaanku bersabda, aku tak seharusnya seperti ini..benar2 mengunjungi alam imajiku..aku merasa kosong...tanpa kelebihan dan kekurangan...sekejap membuatku semakin melemah..setelah ini aku akan istirahat...dan aku harap, nanti saat aku bangun, aku berada di dunia nyataku...amin."
saat itu juga aku terlelap. namun aku masi bisa merasakan udara hutan yang tadinya ada dalam dunia imajiku. tak ku hiraukan lagi hal itu..aku benar- benar lelah memikirkannya...aku bersandar pada salah satu pohon, lalu mulai merebahkan ragaku di atas rerumputan yang belum jadi...lamaaaaa sekali aku tertidur...kemudian sesuatu bergetar nyaring memekakkan telinga...kukira rumput sedang bergemuruh...hehe,,,ternyata alarm ponselku berdering. sudah pukul 6 pagi...kutarik lagi selimutku...ohh,,,terimakasih Tuhan telah mengabulkan permintaanku...terimakasih papa karena telah membetulkan tidurku lalu melindungiku dengan selimut tebal nan hangat sehingga aku sekarang bertambah semangat tersenyum pada dunia nyataku...;-)